Lanjut ke konten

Tuberculosis (TB)

Januari 6, 2010

TB

Pasien selain menderita TB, mungkin juga menderita atau pada keadaan tertentu menderita penyakit lain (komorbid/ penyerta)

Diagnosis dengan:

  1. Anamnesis

Termasuk riwayat pengobatan (jenis obat, paduan, lamanya, sembuh/ tidak) –> untuk menentukan kategori penderita TB

Riwayat penyakit lain: lansia, hamil, DM, peny. ginjal, akan pembedahan, jantung kronik, peny. paru lain, peny. hati, HIV/potensi HIV

  1. Pemeriksaan FIsik

Paru, ekstra paru, peny. lain

  1. Pemeriksaan Penunjang

Mikrobiologik ( kuman BTA, pengecatan ZN) dengan menggunakan :  Sputum SPS (sewaktu, pagi, sewaktu); Secret badan/ kulit; Pungtat; Anak: cair lambung

Kultur : Lowenstein, Jensen, Kudoh, BACTEC

Foto thoraks

Lain-lain: PCR, PAP-TB, MGIT

Laboratorium: (1) Rutin; (2) Berdasarkan kecurigaan adanya peny. lain, seperti:

  • Fungsi ginjal : ureum, kreatinin, kleren kreatinin Fungsi hati : enzim hati: SGOT/SGPT, alkali fosfatase, albumin, bilirubin total, direk dan indirek
  • DM : GDP, GDPP, HbA
  • HIV
  • Faal Paru (akan pembedahan)
  • Tes lain : tuberculin
  1. Cara Menyatakan Diagnosis TB

TB:

  • TB paru
  • TB paru+ ekstra paru (jenis ?)
  • TB ekstra paru (jenis ?) Disertai penyakit komorbid (Lansia, Peny. Paru lain, Peny. Jantung, Peny. Ginjal)

TB, kategori I, II, III, IV (kronik) (Sekarang Depkes : kategori I, II, lainnya (kat. III masuk kat. I))

TB berat: TB paru (density kuman); TB ekstra paru (ringan, berat)

TB: BTA: (+), (-)

TB ekstra paru (biopsy/ pungsi lesi)

  • Histopatologi: Datia Langhans Cell, gambaran tuberkel
  1. Pengobatan TB

Cara Perawatan: (1) Rawat Jalan (Bila BTA sudah (-));  (2) Rawat Inap, kegawatan, Isolasi BTA (+) –> (-)

Diit: tinggi kalori dan tinggi protein, bila ada penyakit lain àmenyesuaikan

Terapi supportif: Vitamin, Mineral , Oksidan

Obat Anti TB (OAT)/ Kemoterapi TB

  1. Cara Pemberian OAT

Kombinasi 4-5 macam obat tsb

  1. INH (bakterisid) + Vit B₆ ; singkatan INH –> H
  2. Rifampisin, R (bakterisid)
  3. Pirazinamid,Z  (bakterisid)
  4. Streptomisin, S (bakterisid)
  5. Ethambutol, E (bakteriostatik)
  6. Lainnya (obat sekunder)

Pemberian 2 tahap

  1. Tahap awal (inisial)
    1. Minum obat tiap hari –> mencegah resitensi
    2. Selama 2-3 bulan –> (sebagian besar )TB BTA (+) menjadi BTA (-)
    3. Efek bakterisidal
    4. Selama 2 minggu –> Pasien menular menjadi tidak menular
  2. Tahap lanjutan (kontinyu)
    1. Obat lebih sedikit tapi berjangka lama ( 4- 5/6 bulan berikutnya)
    2. Minum obat tiap hari / 3x tiap minggu
    3. Penting untuk membunuh kuman persisten –> mencegah rekuren

Jangka Waktu Pengobatan

  1. Jangka pendek
    1. TB Uncomplicated –> minimal 6 bulan
    2. TB + DM, fase lanjutan ditambah 10-12 bulan
    3. TB Ekstrapulmonal –> sampai 12 bulan
  2. Jangka panjang (2 th), kecuali kadaan khusus

TB Milier

  • Rawat Inap
  • Paduan obat: 2HRZE/4HR
  • Pada keadaan khusus (sakit berat): tergantung keadaan klinis, radiologi dan evaluasi pengobatan lanjutan dapat diperpanjang
  • Pemberian kortikosteroid, tidak rutin,  hanya diberi saat gejala meningitis, sesak napas, gejala toksik, demam tinggi

Pleuritis Eksudativa TB (Efusi Pleura TB)

  • Paduan Obat: 2HRZE/4HR
  • Evakuasi cairan, dikeluarkan seoptimal mungkin sesuai keadaan paien dan dapat diberi kortikosteroid.
  • Hati-hati pemberian kortikosteroid pada TB dengan lesi luas dan DM
  • Evakuasi bisa diulang (bila perlu)

Pengobatan suportif / Simptomatis

Pada pasien TB perlu dilihat keadaan klinisnya. Bila keadaan klinis baik dan tidak ada indikasi rawat, pasien diperbolehkan pulang. Selain OAT kadang perlu pengobatan suportif/ simptomatis untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau gejala

  1. Pasien Rawat Jalan
  • Makan bergizi, (bila perlu) vitamin, bila ada penyakit komorbid (perhatikan makanannya)
  • Obat penurun panas untuk demam
  • Obat batuk, obat sesak napas atau keluhan lain (bila perlu)
  1. Pasien Rawat Inap, Indikasi:
  • TB Paru disertai: Batuk darah massif, Keadaan umum buruk, Pneumothoraks, Empiema, Efusi pleura massif/ bilateral, Sesak napas berat (bukan karena efusi pleura)
  • TB Ektraparu yang mengancam nyawa: TB paru milier, Meningitis TB

Paduan OAT di Indonesia

  • Kategori 1: 2HRZE/4H3R3
  • Kategori 2: 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
  • Disamping itu, disediakan obat sisipan (HRZE)
  • Kategori anak: 2HRZ/4HR

Paduan OAT kat. 1 dan kat. 2 disediakan dalam paket berupa obat Kombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT) dan dalam kat. Anak dalam bentuk OAT Kombipak

OAT-KDT terdiri dari kombinasi 2-4 jenis obat, dosis sesuai berat badan. Paket OAT-Kombipak adalah paket obat lepas yang terdiri H, R, Z, E yang dikemas dalam blister. Paduan OAT ini disediakan program untuk pengobatan pasien yang mengalami efek samping OAT-KDT

Paduan Obat dan Peruntukkannya

  • Kategori 1. (2HRZE/4H3R3), Untuk pasien baru dengan:
    • TB paru BTA (+)
    • TB patu BTA (-) foto thorax (+)
    • TB Ekstraparu
  • Kategori 2. 2HRZES/HRZE/5H3R3E3, Untuk pasien BTA (+) yang telah diobati sebelumnya, tapi:
    • Kambuh
    • Gagal
    • Pengobatan terputus
  • OAT sisipan. HRZE
    • Paduan sama dengan paduan paket untuk tahap intensif kategori 1 yang siberikan selama sebulan (28 hari)

Catatan

  • Pasien dengan >60 th, dosis maksimal streptomisin adalah 500mg tanpa memperhatikan BB
  • Pasien Hamil, lihat pengobatan TB khusus
  • Cara melarutkan streptomisin vial 1 gram yaitu dengan menambah aquades 3.7 ml sehingga 4 ml (1 ml= 250 mg)

Prof. Pasiyan Rahmatullah, Sp. PD

Konsultan Pulmonologi, Divisi Pulmonologi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam, FK UNDIP/RSUP Dr. Kariadi, Semarang

2 Komentar leave one →
  1. chrysti permalink
    Januari 30, 2010 12:06 am

    saya mau tanya, kemaren anak saya demam, lalu bilang katanya ga bisa napas.truz dibawa ke RS.kata dokternya ada dahak yang bikin anak saya jd ga bisa napas.truz cmn dikasi obat.kemungkinan kenapa y?apa bisa kemungkinan TB?tapi anak saya ga sedang batuk.batuk cmn sesekali,ga begitu sering.gtu.makasi..

    • panmedical permalink*
      Februari 1, 2010 10:06 am

      apakah berat badan selama 3 bulan terakhir ini turun drastis?
      demam dimalam hari?
      pemeriksaan lab nya sudah belum?
      adakah riwayat asma? atau riwayat penyekit lain??

      kalo kemungkinan TB belum bisa dipastikan, soalnya untuk menegakkan diagnosa TB tidak semudah itu, mungkin anak ibu terkena flu karena perubahan musim saat ini, jadi ibu perlu konsul lagi ke dokter ibu, apabila gejala berlanjut.
      semoga anak ibu cepat sembuh….

Tinggalkan komentar